Minggu, 19 Februari 2012

YANG DIKIRA HADITS

Hadis-hadis Palsu di Sekitar Kita REPUBLIKA.CO.ID,
Dalam kehidupan
sehari-hari, hadis-
hadis palsu masih dijadikan dalil oleh sebagian umat
Islam. Sejumlah pakar hadis telah
membongkar dan membuktikan
bahwa sejumlah hadis yang
masyhur di kalangan umat Islam
ternyata hanyalah hadis palsu. Ahli Hadis terkemuka, Muhammad
Nashruddin al-Albani dalam
Silsilatul-Ahaadiits adh-Dhaifah wal
Maudhu'ah wa Atsaruhas-Sayyi' fil-
Ummah, dan Ahli Hadis
terkemuka di Tanah Air, Prof KH Ali Mustafa Ya’kub dalam buku Hadis-
Hadis Bermasalah telah
mengungkap sejumlah hadis palsu
dan lemah yang begitu masyhur di
kalangan umat Islam. Berikut beberapa hadis terkenal
yang ternyata hanyalah hadis
palsu. • ‘’Agama adalah akal. Siapa
yang tidak memiliki agama, tidak
ada akal baginya.’’ Menurut
Albani, hadis tersebut batil munkar.
‘’Menurut saya, kelemahan hadits
tersebut terletak pada seorang sanadnya yang bernama Bisyir.
Dia ini majhul (asing/tidak
dikenal),’’ paparnya. Ibnu Qayyim
dalam kitab al-Manaar, hadis-hadis
yang berkenaan dengan akal
semuanya dusta belaka. • ‘’Tuntutlah ilmu sekalipun ke
Negeri Cina." Menurut dia, riwayat
ini batil. KH Ali Mustafa Ya’kub
menyatakan hadis itu palsu. • ‘’Perbedaan (pendapat) umatku
adalah rahmat’’. Menurut Kiai Ali
Mustafa Ya’kub, hadis itu tak
memiliki sanad. “”Boleh jadi, hadis
itu adalah sejenis kata-kata
mutiara,’’ ujar Guru Besar Ilmu Hadis pada Insitut Ilmu Alquran
(IIQ) Jakarta. Alabani menyebut
hadis itu tak ada sumbernya. • ‘’Kefakiran hampir menjadi
kekafiran, dan kedengkian itu
hampir mendahului takdir.’’ Hadis
itu, menurut Kiai Ali Mustafa
Ya’kub sudah mendekati maudhu’
alias palsu, sebab dalam sanadnya terdapat seorang perawi yang
lemah sekali. • Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa menunaikan haji ke
Baitullah dan tidak berziarah
(mengunjungiku) maka ia telah
menjauhiku.” Menurut Albani
hadis ini maudhu’. Selain contoh di atas masih
banyak lagi hadis-hadis palsu
lainnya yang begitu mashyur di
tengah-tengah umat. karenanya,
para ahli hadis selalu
mengingatkan agar umat Islam selektif dalam menggunakan
hadis. Red: Heri Ruslan
CATATAN:
Tukang kliping lebih suka mengatakan kata2 mutiara yang dikira hadits daripada mengatakan hadits palsu selama senafas dengan alqur-an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar