Kamis, 26 Januari 2012

BERKOMUNIKASI DENGAN SI BUAH HATI YANG MULAI REMAJA

Anak Anda Beranjak Remaja? Ini
Cara Berkomunikasi yang Pas REPUBLIKA.CO.ID,
Punya anak yang
beranjak remaja
ternyata butuh strategi sendiri. Maklum, mereka
sedang dalam masa transisi
pencarian jati diri. Jika orang tua
terlalu keras, anak bisa-bisa
mencari oase di luar rumah.
Namun, bila terbilang longgar, dampaknya pun tidak lebih baik. Si
remaja ini amat mungkin juga
terjerumus dalam pergaulan
bebas. Bagaimana menghadapi ini?
Psikolog anak, Elly Risman Musa,
menyarankan, untuk gaul dengan
anak-anak remaja yang orang tua
butuhkan bukan hanya
pengetahuan tentang apa-apa yang sedang in pada kehidupan
anak remaja. Yang paling penting
adalah sikap kita sebagai orang
tua. Sebagai orang tua remaja,
kita harus mengontrol emosi dan
menempatkan diri sebagai sahabat untuk mereka. Dengan sikap menerima, remaja
merasa dipahami dan secara
otomatis mereka akan terbuka
pada orang tua. Hindari kata-kata
menduga terlalu jauh seperti
''Kamu pasti sudah menonton VCD porno. Teman-temanmu
kelihatannya anak-anak nakal!!'' ''Bangunlah kepercayaan remaja
pada orang tua sehingga mereka
aman dan nyaman berbicara pada
kita,'' ujar Elly. Sesungguhnya,
lanjutnya, mereka memiliki banyak
masalah dan membutuhkan teman bicara yang dapat menjadi
pendengar yang baik. Jika orang
tua menjadi teman curhat remaja
berarti Anda menjadi orang tua
yang gaul. Anak akan berbicara dengan
bahasa atau kata-kata yang biasa
mereka gunakan dengan teman.
Jika orang tua kurang paham,
orang tua dapat bertanya tentang
makna bahasa mereka. Secara langsung Anda mengetahui istilah-
istilah mereka. Makin banyak Anda kenal dan
sesekali menggunakan kata-kata
itu, anak makin merasa dekat
dengan orang tua. Selanjutnya kita
benar-benar menjadi sahabat
remaja.

Minggu, 22 Januari 2012

AWAS HACKER

Ada beberapa modus yang
menyebabkan email, YM dan FB
dapat dibobol orang. Pertama, pembobolan dengan cara recovery
password. Modus ini dilakukan
dengan melakukan recovery
terhadap password seseorang. “Kelemahan akun di Indonesia
karena kebanyakan gratis
securitynya jadi lemah. Ini ditambah
kecerobohan kita dalam membuat
security question yang mudah
ditebak orang," kata Ruby Alamsyah, Pakar Informasi dan
Teknologi kepada VIVAnews saat
dihubungi melalui telepon. "Seperti misalnya nama anak kita
siapa, suami kita siapa. Selain itu,
kita juga sering menaruh quote-
quote pribadi kita dalam sebuah
akun seperti facebook, blog atau
yang lainnya. Hal inilah yang kemudian menjadi faktor mudahnya
akun kita dibobol oleh seseorang,"
Ruby menjelaskan. Kedua, Thising. Modus ini dilakukan melalui penyediaan link palsu.
Biasanya penyedia melakukan olah
wacana yang bertujuan untuk
menarik minat pengguna akun yang
lain untuk mengunjungi link tersebut. “Begitu kita 'tertipu' masuk ke link ini,
seluruh data kita termasuk password
dapat dengan mudah terbaca.
Modus yang kedua ini
presentasenya memang lebih sedikit
dari pada modus yang pertama,” ucap Ruby. Ketiga, Filoger. Kebanyakan melalui soft ware. Modus ini lebih banyak
dilakukan melalui email atau
komputer di tempat publik. “Untuk modus ini, lebih banyak
kejadian melalui komputer-komputer
umum atau publik seperti warnet,
kantor dll. Cara si pembobol dengan
memasang sebuah soft ware untuk
membaca akun-akun korban,” ujarnya. Modus yang keempat adalah Sniver. Menurut Ruby, modus ini
dilakukan melalui penyadapan
jaringan atau sinyal internet yang
lewat. Namun presentasi dari modus
keempat ini sangat sedikit di
Indonesia.(umi) © VIVAnews

Jumat, 20 Januari 2012

ENSIKLOPEDI: AKHLAQ RASUL SAW

Ciri-
Ciri Akhlak Mulia
REPUBLIKA.CO.ID,
Imam Ghazali
menuturkan bahwa
sebagian ulama menyebutkan beberapa ciri akhlak
mulia, diantaranya merasa malu
untuk melakukan keburukan, tidak
senang menyakiti, berkelakuan
baik, dan berkata jujur. Selain itu, tidak banyak bicara,
banyak berkarya, sedikit
melakukan kesalahan (yang
berulang), tidak banyak melakukan
intervensi, tenang, sabar, suka
bersyukur, ridha akan realitas kehidupan (pahit maupun manis),
bijaksana, lemah-lembut, pandai
menjaga kesucian dan harga diri,
penyayang, tidak senang
melaknati sesuatu atau orang lain. Juga tidak suka mencela, tidak
suka mengadu domba, tidak
memfitnah, tidak tergesa-gesa,
tidak dengki dan iri hati, tidak kikir,
tidak bermanis-manis di bibir dan
wajah namun dengki di hati, mencintai dan membenci orang
lain karena Allah, serta ridha dan
marah karena Allah. Yusuf bin Asbath mengatakan,
akhlak mulia terangkum dalam 10
hal berikut ini:
1) Tidak memperuncing
perbedaan pendapat.
2) Bersikap adil. 3) Menjauhkan diri dari
keramaian yang tidak berfaedah.
4) Memperbaiki apa yang
tampak tidak baik.
5) Tidak sungkan untuk meminta
maaf. 6) Tabah menghadapi segala
kepedihan dan kesulitan.
7) Jika menghadapi kegagalan,
tidak menyalahkan orang lain,
tetapi justru mengintrospeksi diri
sendiri. 8) Mencari-cari kekurangan diri
sendiri, bukan kekurangn orang
lain.
9) Murah senyum kepada semua
orang.
10) Bertutur kata santun kepada semua orang. Pada suatu kesempatan, Sahal
memaparkan asumsinya ketika
ditanya tentang akhlak terpuji. Ia
berkata, "Tingkatan dasar dari
akhlak terpuji ini adalah mampu
bertahan dari cobaan, tidak membalas kejahatan orang lain,
dan berlemah lembut kepada
orang yang telah berlaku zalim
kepadanya. Bahkan,
memohonkan ampunan Allah
untuknya." Red: Chairul Akhmad

TENTANG QUNUT: Pilihan ditangan Anda

Uraian Pendapat Para Ulama Ada tiga pendapat dikalangan para
ulama, tentang disyariatkan atau
tidaknya qunut Shubuh.
Pendapat pertama : Qunut shubuh
disunnahkan secara terus-menerus,
ini adalah pendapat Malik, Ibnu Abi Laila, Al-Hasan bin Sholih dan Imam
Syafi’iy.
Pendapat kedua : Qunut shubuh
tidak disyariatkan karena qunut itu
sudah mansukh (terhapus
hukumnya). Ini pendapat Abu Hanifah, Sufyan Ats-Tsaury dan lain-
lainnya dari ulama Kufah.
Pendapat ketiga : Qunut pada
sholat shubuh tidaklah disyariatkan
kecuali pada qunut nazilah maka
boleh dilakukan pada sholat shubuh dan pada sholat-sholat lainnya. Ini
adalah pendapat Imam Ahmad, Al-
Laits bin Sa’d, Yahya bin Yahya Al-
Laitsy dan ahli fiqh dari para ulama
ahlul hadits. Dalil Pendapat Pertama Dalil yang paling kuat yang dipakai
oleh para ulama yang menganggap
qunut subuh itu sunnah adalah
hadits berikut ini : ﻣَﺎ ﺯَﺍﻝَ ﺱَﺭ ?� ﻝْﻭ ?� ﻪﻠﻟﺍ ?� ﻪﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ?� ﻪْﻴَﻠَﻋ ?� ﻝﺁَﻭ ?� ﻩ ?� ﻦْﻘَﻳ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ?� ﺕ ?�?� ?� ﺓَﻼَﺻ ْﻱ ?� ﺓﺍَﺪَﻐْﻟﺍ ?� ﻰَّﺘَﺣ َ?� ّﺪﻟﺍ َﻕَﺭﺍ ?� ﺎَﻴْﻧ “Terus-menerus Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa a lihi wa sallam
qunut pada sholat Shubuh sampai
beliau meninggalkan dunia ?. Dikeluarkan oleh ‘Abdurrozzaq
dalam Al Mushonnaf 3/110
no.4964, Ahmad 3/162, Ath-Thoh
awy dalam Syarah Ma’ani Al Atsar
1/244, Ibnu Syahin dalam Nasikhul
Hadits Wamansukhih no.220, Al-Ha kim dalam kitab Al-Arba’in
sebagaimana dalam Nashbur
Royah 2/132, Al-Baihaqy 2/201 dan
dalam Ash-Shugro 1/273, Al-
Baghawy dalam Syarhus Sunnah
3/123-124 no.639, Ad-Daruquthny dalam Sunannya 2/39, Al-Maqdasy
dalam Al-Mukhtaroh 6/129-130
no.2127, Ibnul Jauzy dalam At-
Tahqiq no.689-690 dan dalam
Al-’Ilal Al-Mutanahiyah no.753 dan
Al-Khatib Al-Baghdady dalam Mudhih Auwan Al Jama’ wat Tafr iq
2/255 dan dalam kitab Al-Qunut
sebagaimana dalam At-Tahqiq
1/463. Semuanya dari jalan Abu Ja’far Ar-
Rozy dari Ar-Robi’ bin Anas dari
Anas bin Malik.
Hadits ini dishohihkan oleh
Muhammad bin ‘Ali Al-Balkhy dan
Al-Hakim sebagaimana dalam Khulashotul Badrul Munir 1/127 dan
disetujui pula oleh Imam Al-Baihaqy.
Namun Imam Ibnu Turkumany
dalam Al-Jauhar An-Naqy berkata :
“Bagaimana bisa sanadnya menjadi
shohih sedang rowi yang meriwayatkannya dari Ar-Rob i’ bin
Anas adalah Abu Ja’far ‘Isa bin
Mahan Ar-Rozy mutakallamun fihi
(dikritik)”. Berkata Ibnu Hambal dan
An-Nasa`i : “Laysa bil qowy (bukan
orang yang kuat)”. Berkata Abu Zur’ah : “Yahimu katsiran (Banyak
salahnya)”. Berkata Al-Fallas :
“Sayyi`ul hifzh (Jelek hafalannya)”.
Dan berkata Ibnu Hibban : “Dia
bercerita dari rowi-rowi yang
masyhur hal-hal yang mungkar”. Dan Ibnul Qoyyim dalam Zadul
Ma’ad jilid I hal.276 setelah menukil
suatu keterangan dari gurunya Ibnu
Taimiyah tentang salah satu bentuk
hadits mungkar yang diriwayatkan
oleh Abu Ja’far Ar-Rozy, beliau berkata : “Dan yang dimaksudkan
bahwa Abu Ja’far Ar-R ozy adalah
orang yang memiliki hadits-hadits
yang mungkar, sama sekali tidak
dipakai berhujjah oleh seorang pun
dari para ahli hadits periwayatan haditsnya yang ia bersendirian
dengannya”. Dan bagi siapa yang membaca
keterangan para ulama tentang Abu
Ja’far Ar-R ozy ini, ia akan melihat
bahwa kritikan terhadap Abu Ja’far
ini adalah Jarh mufassar (Kritikan
yang jelas menerangkan sebab lemahnya seorang rawi). Maka apa
yang disimpulkan oleh Ibnu Hajar
dalam Taqrib-Tahdzib sudah sangat
tepat. Beliau berkata : “Shoduqun
sayi`ul hifzh khususon ‘anil Mughiroh
(Jujur tapi jelek hafalannya, terlebih lagi riwayatnya dari Mughirah).
Maka Abu Ja’far ini lemah haditsnya
dan hadits qunut subuh yang ia
riwayatkan ini adalah hadits yang
lemah bahkan hadits yang
mungkar. Dihukuminya hadits ini sebagai
hadits yang mungkar karena 2
sebab :
Satu : Makna yang ditunjukkan oleh
hadits ini bertentangan dengan
hadits shohih yang menunjukkan bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wa
alihi wa sallam tidak melakukan
qunut kecuali qunut nazilah,
sebagaimana dalam hadits Anas bin
Malik : ﺃَﻥَّ ﺐَّﻨﻟﺍ ?� ﻪﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ َّﻱ ?� ﻪْﻴَﻠَﻋ ?� ﻝﺁَﻭ ?� ﻩ ?� ﻦْﻘَﻳ َﻻ َﻥﺎَﻛ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ?� ﺕ ?� ﺇ ?� ﺇ َّﻻ ?� ﻝ ﺎَﻋَﺩ ﺍَﺫ ?� ﻡْﻮَﻗ ?� ﻰَﻠَﻋ ْﻭَﺃ ﻗَﻮْﻡ �? “Sesungguhnya Nabi shollallahu
‘alaihi wa a lihi wa sallam tidak
melakukan qunut kecuali bila beliau
berdo’a untuk (kebaikan) suatu
kaum atau berdo’a (kejelekan atas
suatu kaum)” . Dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah
1/314 no. 620 dan dan Ibnul Jauzi
dalam At-Tahqiq 1/460 dan
dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani
dalam Ash-Shahihah no. 639.
Kedua : Adanya perbedaan lafazh dalam riwayat Abu Ja’far Ar-Rozy ini
sehingga menyebabkan adanya
perbedaan dalam memetik hukum
dari perbedaan lafazh tersebut dan
menunjukkan lemahnya dan tidak
tetapnya ia dalam periwayatan. Kadang ia meriwayatkan dengan
lafazh yang disebut di atas dan
kadang meriwayatkan dengan
lafazh : ﺃَﻥَّ ﺐَّﻨﻟﺍ ?� ﻪﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ َّﻱ ?� ﻪْﻴَﻠَﻋ ?� ﻝﺁَﻭ ?� ﻩ ?� َﺖَﻨَﻗ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ?�?� ْﻝﺍ ﻱ َ?� ﺟْﺮ �? “Sesungguhnya Nabi shollahu ‘alahi
wa alihi wa sallam qunut pada
shalat Subuh”.
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi
Syaibah dalam Al Mushonnaf 2/104
no.7003 (cet. Darut Taj) dan disebutkan pula oleh imam Al
Maqdasy dalam Al Mukhtarah
6/129.
kemudian sebagian para ‘ulama
syafi’iyah menyebutkan bahwa
hadits ini mempunyai beberapa jalan-jalan lain yang
menguatkannya, maka mari kita
melihat jalan-jalan tersebut :
Jalan Pertama : Dari jalan Al-Hasan
Al-Bashry dari Anas bin Malik, beliau
berkata : ﻗَﻨَﺖَ ﺱَﺭ ?� ﻝْﻭ ?� ﻪﻠﻟﺍ ?� ﻪﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ?� ﻪْﻴَﻠَﻋ ?� ﻝﺁَﻭ ?� ﻩ ?� ﺏَﺃَﻭ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ?� ﺮْﻜَﺑ ْﻭ ?� ﻉَﻭ ?� ﻉَﻭ َﺮْﻣ ?� ﺲْﺣَﺃَﻭ َﻥﺎَﻤْﺛ ?� ﺏ ?� ﻩ ?� ﺏﺍَﺭَﻭ ?� ﻰَّﺘَﺣ ٌﻉ َ?� ﺖْﻗَﺭﺍ ?� ﻩ ?� ْﻡ “Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa
alihi wa Sallam, Abu Bakar, ‘Umar
dan ‘Utsman, dan saya (rawi)
menyangka “dan keempat” sampai
saya berpisah denga mereka”.
Hadits ini diriwayatkan dari Al Hasan oleh dua orang rawi :
Pertama : ‘Amru bin ‘Ubaid.
Dikeluarkan oleh Ath-Thohawy
dalam Syarah Ma’ani Al Atsar 1/243,
Ad-Daraquthny 2/40, Al Baihaqy
2/202, Al Khatib dalam Al Qunut dan dari jalannya Ibnul Jauzy
meriwayatkannya dalam At-Tahqiq
no.693 dan Adz-Dzahaby dalam
Tadzkiroh Al Huffazh 2/494. Dan
‘Amru bin ‘Ubaid ini adalah
gembong kelompok sesat Mu’tazilah dan dalam periwayatan
hadits ia dianggap sebagai rawi
yang matrukul hadits (ditinggalkan
haditsnya).
Kedua : Isma’il bin Muslim Al Makky,
dikeluarkan oleh Ad-Da raquthny dan Al Baihaqy. Dan Isma’il ini
dianggap matrukul hadits oleh
banyak orang imam. Baca :
Tahdzibut Tahdzib. Catatan : Berkata Al Hasan bin Sufyan dalam
Musnadnya : Menceritakan kepada
kami Ja’far bin Mihr on, (ia berkata)
menceritakan kepada kami ‘Abdul
Warits bin Sa’id, (ia berkata)
menceritakan kepada kami Auf dari Al Hasan dari Anas beliau berkata : ﺖْﻴَّﻠَﺻ ?� ﺱَﺭ َﻊَﻣ ?� ﻝْﻭ ?� ﻪﻠﻟﺍ ?� ﻪﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ?� ﻪْﻴَﻠَﻋ ?� ﻝﺁَﻭ ?� ﻩ ?� َﻢَّﻠَﺳَﻭ َ?� ﻦْﻘَﻳ ْﻝَﺰَﻳ ْﻢَﻟ ?� ﺕ ?�?� ?� ﺓَﻼَﺻ ْﻱ ?� ﺓﺍَﺪَﻐْﻟﺍ ?� ﻰَّﺘَﺣ َ?� ﺖْﻗَﺭﺍ ?� ﻩ�? “Saya sholat bersama Rasulullah
Shollallahu ‘alaihi wa alihi wa
Sallam maka beliau terus-menerus
qunut pada sholat Subuh sampai
saya berpisah dengan beliau”.
Riwayat ini merupakan kekeliruan dari Ja’far bin Mihron sebagaimana
yang dikatakan oleh imam Adz-
Dzahaby dalam Mizanul I’tidal
1/418. Karena ‘Abdul Warits tidak
meriwayatkan dari Auf tapi dari
‘Amru bin ‘Ubeid sebagaiman dalam riwayat Abu ‘Umar Al Haudhy dan
Abu Ma’mar – dan beliau ini adalah
orang yang paling kuat riwayatnya
dari ‘Abdul Warits-.
Jalan kedua : Dari jalan Khalid bin
Da’laj dari Qotadah dari Anas bin Malik : ﺖْﻴَّﻠَﺻ ?� ْﻞَﺧ َ?� ﺱَﺭ ?� ﻝْﻭ ?� ﻪﻠﻟﺍ ?� ﻪﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ?� ﻪْﻴَﻠَﻋ ?� ﻝﺁَﻭ ?� ﻩ ?� ْﻞَﺧَﻭ َﻢَّﻠَﺳَﻭ َ?� ﻉ ?� َﺮَﻣ َ?� ْﻞَﺧَﻭ َﺖَﻨَﻗ َ?� ﻉ ?� َﻥﺎَﻤْﺛ َ?� َﺖَﻨَﻗ “Saya sholat di belakang Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam
lalu beliau qunut, dan dibelakang
‘umar lalu beliau qunut dan di
belakang ‘Utsman lalu beliau
qunut”. Dikeluarkan oleh Al Baihaqy 2/202
dan Ibnu Syahin dalam Nasikhul
Hadi ts wa Mansukhih no.219.
Hadits di atas disebutkan oleh Al
Baihaqy sebagai pendukung untuk
hadits Abu Ja’far Ar-Rozy tapi Ibnu Turkumany dalam Al Jauhar An
Naqy menyalahkan hal tersebut,
beliau berkata : “Butuh dilihat
keadaan Khalid apakah bisa dipakai
sebagai syahid (pendukung) atau
tidak, karena Ibnu Hambal, Ibnu Ma’in dan Ad-Daruquthny
melemahkannya dan Ibnu Ma’ in
berkata di (kesempatan lain) : laisa
bi syay`in (tidak dianggap) dan An-
Nasa`i berkata : laisa bi tsiqoh
(bukan tsiqoh). Dan tidak seorangpun dari pengarang Kutubus
Sittah yang mengeluarkan
haditsnya. Dan dalam Al-Mizan, Ad
Daraquthny mengkategorikannya
dalam rowi-rowi yang matruk.
Kemudian yang aneh, di dalam hadits Anas yang lalu, perkataannya
“Terus-menerus beliau qunut pada
sholat Subuh hingga beliau
meninggalkan dunia”, itu tidak
terdapat dalam hadits Khal id. Yang
ada hanyalah “beliau (nabi) ‘alaihis Salam qunut”, dan ini adalah
perkara yang ma’ruf (dikenal). Dan
yang aneh hanyalah terus-menerus
melakukannya sampai meninggal
dunia. Maka di atas anggapan dia
cocok sebagai pendukung, bagaimana haditsnya bisa dijadikan
sebagai syahid (pendukung)”.
Jalan ketiga : Dari jalan Ahmad bin
Muhammad dari Dinar bin ‘Abdillah
dari Anas bin Malik : ﻣَﺎ ﺯَﺍﻝَ ﺱَﺭ ?� ﻝْﻭ ?� ﻪﻠﻟﺍ ?� ﻪﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ?� ﻪْﻴَﻠَﻋ ?� ﻝﺁَﻭ ?� ﻩ ?� ﻦْﻘَﻳ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ?� ﺕ ?�?� ?� ﺓَﻼَﺻ ْﻱ ?� ﺺْﻟﺍ ?� ﺢْﺑ ?� َﺕﺎَﻣ ﻰَّﺘَﺣ “Terus-menerus Rasulullah
Shollallahu ‘alaihi wa a lihi wa
Sallam qunut pada sholat Subuh
sampai beliau meninggal”.
Dikeluarkan oleh Al Khatib dalam Al
Qunut dan dari jalannya, Ibnul Jauzy dalam At-Tahq iq no. 695.
Ahmad bin Muhammad yang diberi
gelar dengan nama Ghulam Khalil
adalah salah seorang pemalsu
hadits yang terkenal. Dan Dinar bin
‘Abdillah, kata Ibnu ‘Ady : “Mungkarul hadits (Mungkar
haditsnya)”. Dan berkata Ibnu Hibba
n : “Ia meriwayatkan dari Anas bin
Malik perkara-perkara palsu, tidak
halal dia disebut di dalam kitab
kecuali untuk mencelanya”. Kesimpulan pendapat pertama:
Jelaslah dari uraian diatas bahwa
seluruh dalil-dalil yang dipakai oleh
pendapat pertama adalah hadits
yang lemah dan tidak bisa
dikuatkan. Kemudian anggaplah dalil mereka
itu shohih bisa dipakai berhujjah,
juga tidak bisa dijadikan dalil akan
disunnahkannya qunut subuh
secara terus-menerus, sebab qunut
itu secara bahasa mempunyai banyak pengertian. Ada lebih dari
10 makna sebagaimana yang
dinukil oleh Al-Hafidh Ibnu Hajar dari
Al-Iraqi dan Ibnul Arabi. 1. Doa 2. Khusyu’ 3. Ibadah 4. Taat 5. Menjalankan ketaatan. 6. Penetapan ibadah kepada
Allah 7. Diam 8. Shalat 9. Berdiri 10. Lamanya berdiri 11. Terus menerus dalam
ketaatan Dan ada makna-makna yang lain
yang dapat dilihat dalam Tafsir Al-
Qurthubi 2/1022, Mufradat Al-Qur’an
karya Al-Ashbahany hal. 428 dan
lain-lain.
Maka jelaslah lemahnya dalil orang yang menganggap qunut subuh
terus-menerus itu sunnah.
Dalil Pendapat Kedua
Mereka berdalilkan dengan hadits
Abu Hurairah riwayat Bukhary-
Muslim : ﻛَﺎﻥَ ﺱَﺭ ?� ﻝْﻭ ?� ﻪﻠﻟﺍ ?� ﻪﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ?� ﻪْﻴَﻠَﻋ ?� ﻝﺁَﻭ ?� ﻩ ?� ﻖَﻳ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ?� ﻝْﻭ ?� ﺡ ?� َﻱ َﻦْﻳ ْ?� ﻍَﺭ ?� ﻡ ?� ﺓَﻼَﺻ ْﻥ ?� ﻝﺍ َ?� ﺮْﺟ ?� ﻡ ?� ﻖْﻟﺍ َﻥ ?� ﺓَﺀﺍَﺭ ?� ﻱَﻭ ?� ّﺐَﻛ ?� ﺭ ?� ْﺮَﻳَﻭ َ?� ﻉ ?� ﻪَﺳْﺃَﺭ ?� ﻢَﺳ ?� ﻪﻠﻟﺍ َﻉ ?� ﻝ ?� ﻢَﺣ ْﻦَﻣ ?� ﻩَﺩ ?� ﺪْﻤَﺤْﻟﺍ َﻚَﻟَﻭ ﺎَﻨَّﺑَﺭ ?� ﺙ ?� ﻖَﻳ َّﻡ ?� ﻝْﻭ ?� ﻩَﻭ ?� ﺉﺎَﻗ َﻭ ?� ﻪَّﻠﻟَﺍ ٌﻡ ?� ﺞْﻧَﺃ َّﻡ ?� ﻝَﻮْﻟَﺍ ?� َﻦْﺑ َﺪْﻳ ﻝَﻮْﻟﺍ ?� ﺪْﻳ ?� ﻩ َﻦْﺑ َﺔَﻤَﻠَﺳَﻭ ?� ﻡﺎَﺷ ?� ﺏَﺃ َﻦْﺑ َﺵﺎَّﻴَﻋَﻭ ?� ﺏَﺭ ْﻱ ?� ﻢْﻟﺍَﻭ َﺔَﻌْﻳ ?� َﻊْﻀَﺘْﺳ ?�?� ﻡ َﻦْﻳ ?� ﻢْﻟﺍ َﻥ ?�?� ﻡْﺅ ?� ﻥ ?� ﻪَّﻠﻟَﺍ َﻦْﻳ ?� ﺪْﺷﺍ َّﻡ ?� ﻡ ﻰَﻠَﻋ َﻚَﺗَﺄْﻃَﻭ ْﺩ ?� ﻪْﻴَﻠَﻋ ﺎَﻬْﻠَﻌْﺟﺍَﻭ َﺮَﺿ ?� ﺲَﻛ ْﻡ ?� ﻥ ?� ﻱ ْﻱ ?� ﺱْﻭ َ?�?� ﻪَّﻠﻟَﺍ ?� ﻝ ْﻦَﻌْﻟﺍ َّﻡ ?� ﺭَﻭ َﻥﺎَﻴْﺣ ?� ﻉَﻭ َﻥﺍَﻮْﻛَﺫَﻭ ًﻼْﻋ ?� ﺖَﺼَﻋ َﺔَّﻴَﺻ ?� ﺱَﺭَﻭ َﻪﻠﻟﺍ ?� ﻪَﻟْﻭ ?� ﺙ ?� ﻪَﻧَﺃ ﺎَﻨَﻐَﻠَﺑ َّﻡ ?� ﻝَﺫ َﻙَﺮَﺗ ?� َﻝَﺰْﻧَﺃ ﺎَّﻤَﻟ َﻙ )) : ﻡ َﻚَﻟ َﺲْﻴَﻟ ?� َﻥ ﺮْﻣَﻷﺍ ?� ﺖَﻳ ْﻭَﺃ ٌﺀْﻲَﺷ ?� ﻪْﻴَﻠَﻋ َﺏْﻭ ?� ﻱ ْﻭَﺃ ْﻡ ?� ّﺬَﻋ ?� ﻪَﺑ ?� ْﻡ َ?� ﺇ ?� ﻪَّﻧ ?� ﻝﺎَﻇ ْﻡ ?� ﻡ ?� ﻭْﻥَ)) “Adalah Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wa alihi wa sallam ketika selesai
membaca (surat dari rakaat kedua)
di shalat Fajr dan kemudian
bertakbir dan mengangkat
kepalanya (I’tidal) berkata : “Sami’allahu liman hamidah
rabbana walakal hamdu, lalu beliau
berdoa dalaam keadaan berdiri. “Ya
Allah selamatkanlah Al-Walid bin Al-
Walid, Salamah bin Hisyam, ‘Ayyasy
bin Abi Rabi’ah dan orang-orang yang lemah dari kaum mu`minin. Ya
Allah keraskanlah pijakan-Mu
(adzab-Mu) atas kabilah Mudhar
dan jadianlah atas mereka tahun-
tahun (kelaparan) seperti tahun-
tahun (kelaparan yang pernah terjadi pada masa) Nabi Yusuf.
Wahai Allah, laknatlah kabilah
Lihyan, Ri’lu, Dzakw an dan
‘Ashiyah yang bermaksiat kepada
Allah dan Rasul-Nya. Kemudian
sampai kepada kami bahwa beliau meningalkannya tatkala telah turun
ayat : “Tak ada sedikitpun campur
tanganmu dalam urusan mereka itu
atau Allah menerima taubat
mereka, atau mengazab mereka,
karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim”.
(HSR.Bukhary-Muslim) Berdalilkan dengan hadits ini
menganggap mansukh-nya qunut
adalah pendalilan yang lemah
karena dua hal :
Pertama : ayat tersebut tidaklah
menunjukkan mansukh-nya qunut sebagaimana yang dikatakan oleh
Imam Al-Qurthuby dalam tafsirnya,
sebab ayat tersebut hanyalah
menunjukkan peringatan dari Allah
bahwa segala perkara itu kembali
kepada-Nya. Dialah yang menentukannya dan hanya Dialah
yang mengetahui perkara yang
ghoib.
Kedua : Diriwayatkan oleh Bukhary
– Muslim dari Abu Hurairah, beliau
berkata : ﻪﻠﻟﺍَﻭ ?� ﺏ َّﻦَﺑَﺮْﻗَﺄَﻟ ?� ﻙ ?� ﺱَﺭ َﺓَﻼَﺻ ْﻡ ?� ﻝْﻭ ?� ﻪﻠﻟﺍ ?� ﻪﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ?� ﻪْﻴَﻠَﻋ ?� ﻝﺁَﻭ ?� ﻩ ?� َﻢَّﻠَﺳَﻭ َ?� ﺏَﺃ َﻥﺎَﻛ ?� ﻩ ْﻭ ?� ﻦْﻘَﻳ َﺓَﺮْﻳَﺭ ?� ﺕ ?�?� ?� ّﻆﻟﺍ ﻱ ?� ﺮْﻫ ?� ﻊْﻟﺍَﻭ ?� ﺀﺎَﺷ ?� ﺥﺂْﻟﺍ ?� ﺓَﺭ ?� ﺓَﻼَﺻَﻭ ?� ﺺْﻟﺍ ?� ﺢْﺑ ?� ﻉْﺪَﻳَﻭ ?� ﻝ ْﻭ ?� ﻢْﻟ ?� ﻡْﺅ ?� ﻥ ?� ﻦَﻌْﻠَﻳَﻭ َﻦْﻳ ?� ﻚْﻟﺍ َّ?�?� ﺍﺭَ . Dari Abi Hurairah radliyallahu `anhu
beliau berkata : “Demi Allah,
sungguh saya akan mendekatkan
untuk kalian cara shalat Rasulullah
shallallahu `alaihi wa alihi wa sallam.
Maka Abu Hurairah melakukan qunut pada shalat Dhuhur, Isya’ dan
Shubuh. Beliau mendoakan
kebaikan untuk kaum mukminin dan
memintakan laknat untuk orang-
orang kafir”. Ini menunjukkan bahwa qunut
nazilah belum mansu kh. Andaikata
qunut nazilah telah mansukh
tentunya Abu Hurairah tidak akan
mencontohkan cara sholat Nabi
shallallahu `alaihi wa alihi wa sallam dengan qunut nazilah .
Dalil Pendapat Ketiga
Satu : Hadits Sa’ad bin Thoriq bin
Asyam Al-Asyja’i ﻕ ?� ﺖْﻟ ?� ﺏَﻷ ?� ْﻱ “ : ﺖَﺑَﺃ ﺎَﻳ ?� ﺇ ?� ْﻞَﺧ َﺖْﻴَّﻠَﺻ َﻚَّﻧ َ?� ﺱَﺭ ?� ﻝْﻭ ?� ﺏَﺃَﻭ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻟﺁﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ?� ﺮْﻜَﺑ ْﻱ ?� ﻉَﻭ ?� ﻉَﻭ َﺮَﻣ ?� ﻞَﻋَﻭ َﻥﺎَﻤْﺛ ?� ﺽَﺭ َﻱ ?� ﻪْﻨَﻋ ﻪﻠﻟﺍ َﻱ ?� ْﻡ ﻪَﻫ ?� ﺏَﻭ ﺎَﻧ ?� ﻚْﻟﺍ ?� ْﻭ َ?� ﺓ ?� ﺱ َﺲْﻤَﺧ ?� ﻥ ?� َﻦْﻳ َ?� ﻥﺎَﻛ ?� ﻦْﻘَﺑ ﺍْﻭ ?� ﺕ ?� َﻥْﻭ ?� ﻱ ?� ﻝﺍ َ?� ﺮْﺟ َ?� ?�?� َﻝﺎَﻗ “ : ﻦَﺑ ْﻱَﺃ ?� ﻡ ْﻱ ?� ﺣْﺪَﺙٌ �?. “Saya bertanya kepada ayahku :
“Wahai ayahku, engkau sholat di
belakang Rasulullah shallallahu
`alaihi wa alihi wa sallam dan di
belakang Abu Bakar, ‘Umar,
‘Utsman dan ‘Ali radhiyallahu ‘anhum di sini dan di Kufah selama
5 tahun, apakah mereka melakukan
qunut pada sholat subuh ?”. Maka
dia menjawab : “Wahai anakku hal
tersebut (qunut subuh) adalah
perkara baru (bid’ah)”. Dikeluarkan oleh Tirmidzy no. 402, An-Nasa`i
no.1080 dan dalam Al-Kubro
no.667, Ibnu Majah no.1242,
Ahmad 3/472 dan 6/394, Ath-Thoy
alisy no.1328, Ibnu Abi Syaibah
dalam Al Mushonnaf 2/101 no.6961, Ath-Thohawy 1/249, Ath-
Thobarany 8/no.8177-8179, Ibnu
Hibban sebagaimana dalam Al-Ihs
an no.1989, Baihaqy 2/213, Al-
Maqdasy dalam Al-Mukhtarah
8/97-98, Ibnul Jauzy dalam At- Tahqiq no.677-678 dan Al-Mizzy
dalam Tahdzibul Kam al dan
dishohihkan oleh syeikh Al-Albany
dalam Irwa`ul Gholil no.435 dan
syeikh Muqbil dalam Ash-Shohih Al-
Musnad mimma laisa fi Ash-Shoh ihain.
Dua : Hadits Ibnu ‘Umar ﻋَﻦْ ﺏَﺃ ?� ﻡ ْﻱ ?� ﺰَﻠْﺟ ?� َﻝﺎَﻗ “ : ﺖْﻴَّﻠَﺻ ?� ﺍ َﻊَﻣ ?� ﻦْﺑ ?� ﻉ ?� ّﺺﻟﺍ َﺓَﻼَﺻ َﺮَﻣ ?� ﺢْﺑ َ?� ?� ﻦْﻘَﻳ ْﻢَﻟ ?� ْﺕ َ?� .?� ﻕ ?� ﺖْﻟ “ : ?� ﻚﻟﺁ ?� ﺮَﺑ ?� ﻊَﻨْﻤَﻳ ?� َﻙ ,?� َﻝﺎَﻗ “ : ْﺡَﺃ ﺎَﻣ َ?� ﻅ ?� ﻩ ?� ﺪَﺣَﺃ ْﻦَﻋ ?� ﻡ ?� ﺏﺎَﺤْﺻَﺃ ْﻥ ?� ﻱْ �?. “Dari Abu Mijlaz beliau berkata :
saya sholat bersama Ibnu ‘Umar
sholat shubuh lalu beliau tidak
qunut. Maka saya berkata : apakah
lanjut usia yang menahanmu (tidak
melakukannya). Beliau berkata : saya tidak menghafal hal tersebut
dari para shahabatku”. Dikeluarkan oleh Ath-Thohawy
1\246, Al-Baihaqy 2\213 dan Ath-
Thabarany sebagaimana dalam
Majma’ Az-Zawa’id 2\137 dan Al-
Haitsamy berkata :”rawi-rawinya
tsiqoh”. Ketiga : tidak ada dalil yang shohih
menunjukkan disyari’atkannya
mengkhususkan qunut pada sholat
shubuh secara terus-menerus.
Keempat : qunut shubuh secara
terus-menerus tidak dikenal dikalangan para shahabat
sebagaimana dikatakan oleh Ibnu
‘Umar diatas, bahkan syaikul islam
Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Al-
Fatawa berkata : “dan demikian
pula selain Ibnu ‘Umar dari para shahabat, mereka menghitung hal
tersebut dari perkara-perkara baru
yang bid’ah”.
Kelima : nukilan-nukilan orang-
orang yang berpendapat
disyari’atkannya qunut shubuh dari beberapa orang shahabat bahwa
mereka melakukan qunut, nukilan-
nukilan tersebut terbagi dua : 1. Ada yang shohih tapi tidak
ada pendalilan dari nukilan-
nukilan tersebut. 2. Sangat jelas menunjukkan
mereka melakukan qunut
shubuh tapi nukilan
tersebut adalah lemah tidak
bisa dipakai berhujjah. Keenam: setelah mengetahui apa
yang disebutkan diatas maka
sangatlah mustahil mengatakan
bahwa disyari’atkannya qunut
shubuh secara terus-menerus
dengan membaca do’a qunut “Allahummahdinaa fi man
hadait…….sampai akhir do’a
kemudian diaminkan oleh para
ma’mum, andaikan hal tersebut
dilakukan secara terus menerus
tentunya akan dinukil oleh para shahabat dengan nukilan yang pasti
dan sangat banyak sebagaimana
halnya masalah sholat karena ini
adalah ibadah yang kalau dilakukan
secara terus menerus maka akan
dinukil oleh banyak para shahabat. Tapi kenyataannya hanya dinukil
dalam hadits yang lemah.
Demikian keterangan Imam Ibnul
qoyyim Al-Jauziyah dalam Z adul
Ma’ad. Kesimpulan
Jelaslah dari uraian di atas
lemahnya dua pendapat pertama
dan kuatnya dalil pendapat ketiga
sehinga memberikan kesimpulan
pasti bahwa qunut shubuh secara terus-menerus selain qunut nazilah
adalah bid’ah tidak pernah
dilakukan oleh Rasulullah dan para
shahabatnya. Wallahu a’lam. Silahkan lihat permasalahan ini
dalam Tafsir Al Qurthuby 4/200-201,
Al Mughny 2/575-576, Al-Inshof
2/173, Syarh Ma’any Al-Atsar
1/241-254, Al-Ifshoh 1/323, Al-
Majmu’ 3/483-485, Hasyiyah Ar- Raud Al Murbi’ : 2/197-198, Nailul
Author 2/155-158 (Cet. Darul Kalim
Ath Thoyyib), Majm u’ Al Fatawa
22/104-111 dan Zadul Ma’ad
1/271-285.

Senin, 16 Januari 2012

Tauhid BUMN ???

Mobnas, Jangan Paksa Tiba-tiba
Ma’rifat ~Menneg BUMN Dahlan Iskan~ Karaniya Dharmasaputra | Senin, 16 Januari 2012, 07:39 WIB VIVAnews - Mendikbud layak memberi penghargaan kepada
Walikota Solo Jokowi, setidaknya
untuk satu hal: mempromosikan
keberhasilan program
kementeriannya. Khususnya dalam
pengembangan mobil Esemka. Mendikbud Mohammad Nuh lah
yang memprogramkan 23 Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) itu
merakit mobil Esemka. Tiga di
antaranya SMK swasta. Satu dari
tiga itu adalah SMK Muhammadiyah Borobudur, Magelang, yang dua
tahun lalu ikut jadi korban
meletusnya Gunung Merapi. Siswa SMK Muhammadiyah ini,
sebagaimana SMK Solo yang sudah
dipromosikan Jokowi, bahkan sudah
melewati beberapa tahap kesulitan
perakitan mobil. Mula-mula merakit
satu mobil. Lalu dibongkar lagi untuk dirakit lagi. Dibongkar lagi dan dirakit
lagi. Tahap berikutnya SMK
tersebut, bersama-sama dengan 23
SMK lainnya, diberi wewenang (dan
uang) untuk membeli suku cadang
yang bisa dirangkai menjadi mobil. Boleh impor, boleh dari dalam
negeri. Uangnya disediakan. Mereka memilih mengimpor dari
Tiongkok. Karena tidak mungkin
setiap SMK mengimpor sendiri-
sendiri, 23 SMK tersebut bersepakat
menunjuk sebuah perusahaan
importir. Dipilihlah sparepart mesin berbasis teknologi merk Wuling dari
Tiongkok. Sparepart impor itu dibagikan secara
merata ke 23 SMK. Inilah yang
kemudian dipakai belajar merakit
dengan tingkat kesulitan lebih tinggi.
Hasilnya sangat baik, tapi di blok
mesinnya belum ada tulisan Esemka. Tahap berikutnya lagi, blok mesin
tidak didatangkan dari Tiongkok,
tapi dibuat oleh industri kecil baja
Ceper, Klaten. Cetakan blok mesin
yang masih kasar ini dikirim ke
Jakarta untuk dibubut di pabrik mobil. Diberi merk Esemka. Dari
Jakarta blok mesin ini dikirim ke 23
SMK untuk dirakit oleh para siswa.
Tahap inilah yang berhasil dirakit
menjadi mobil Jokowi. Karena itu
baik yang di Solo, di SMK Muhammadiyah Borobudur maupun
di beberapa SMK lainnya bentuk
dan modelnya sama. Fisiknya gagah dan finishing-nya
halus. Gas, kopling, rem, power
streering dan power window tidak
terasa beda dengan mobil produksi
pabrik. Saya mencoba mobil
Esemka buatan SMK Muhammadiyah ini sampai
kecepatan 80 km/jam dan
membawanya ngepot di lapangan
rumput berlumpur. Tidak ada
masalah. Rasanya mobil Esemka
buatan SMK-SMK negeri lainnya juga sama baiknya. Memang ada
supervisi dari tim Kemendikbud yang
diberikan dalam standar yang sama
untuk semua SMK. Kini Mendikbud memberi order yang
lebih besar lagi. Kepada SMK
Muhammadiyah Borobudur
diberikan order untuk
mempraktikkan pekerjaan yang
lebih berat: membuat tiga buah bus ‘2 in 1’. Bus ini bisa untuk angkutan
penumpang/barang dan sekaligus
bisa diubah sebagai panggung
kesenian. Tiga buah bus tersebut
sekarang lagi dikerjakan di bengkel
SMK itu. Bagian dindingnya bisa dibuka. Diberi engsel di bagian
bawahnya. Ketika dinding bus itu
dibuka jadilah dinding tersebut
panggung kesenian. Tiga buah bus
‘2 in 1’ itu akan diberikan kepada
SMK khusus bidang kesenian. Seniman SMK bisa menuju tempat
pertunjukan dengan naik bus
dengan membawa serta peralatan
kesenian. Tiba di lokasi dinding
busnya dibuka dan dihampar
sebagai panggung. Kalau order Mendikbud ini selesai,
SKM-SMK itu, seperti SMK
Muhammadiyah Borobudur ini akan
memiliki catatan yang panjang:
berhasil merakit sedan, SUV,
ambulan, pick-up dan bus ‘2 in 1’. Siapa pun akan bangga melihat
perkembangan itu. Berita mengenai
pelajar kita tidak lagi melulu soal
perkelahian. Kini mengenai prestasi
mereka. Mendikbud sendiri,
mungkin karena menganggap perannya itu sebagai kewajiban
yang sudah seharusnya rupanya
tidak melihat bahwa
keberhasilannya itu sebuah success
story. Jokowilah yang
mempromosikan keberhasilan Kemendikbud itu! Hasil promosi ini sangat nyata.
Harga diri sekolah SMK naik drastis.
Siswanya begitu bangga. Kini
terbukti tidak harus semua lulusan
SMP masuk SMA. Saya yakin anak-
anak SMK tersebut akan bernasib lebih baik. Begitu lulus kelak mereka
lebih mudah mencari pekerjaan.
Baik di industri perbengkelan
maupun di industri otomotif. Bahkan
siapa tahu bisa mandiri sebagai
pengusaha pemula di bidangnya. Setelah memahami apa yang
sebenarnya terjadi di SMK-SMK itu,
sorenya saya meninjau PT INKA di
Madiun. BUMN ini sudah berhasil
memproduksi mobil 650 cc. Saya
mencoba mengemudikannya sejauh satu jam perjalanan dari Madiun ke
Takeran lewat Kebonsari. Saya ingin
tahu apakah PT INKA bisa didorong
untuk menjadi industri mobil
nasional. Agar keinginan yang luas
di media mengenai mobnas ini bisa segera mendapatkan muara. Malam harinya, rapat intensif
dilakukan. Temanya sama: apakah
PT INKA sudah siap untuk menjadi
industri mobil nasional? Pasti bisa. Terutama kalau yang
dimaksud adalah memproduksinya.
Tapi BUMN ini pernah bertahun-
tahun dalam kondisi la-yahya-wala-
yamut. Saking beratnya pernah
diputuskan ditutup saja. Krisis ekonomi dan politik 1998 membuat
PT INKA kehilangan kehidupannya.
PT INKA ibarat orang yang sudah
dikira mati dan sudah dimasukkan
ke kamar mayat. Ternyata dia belum mati benar.
Mekanisme internal di tubuhnya
(bukan karena ditolong dokter)
memungkinkan tiba-tiba denyut
nadinya berdetak pelan. Petugas
kamar mayat tahunya belakangan. Lalu dikirim ke ICCU. Oksigin politik
dan ekonomi yang membaik di luar
(lagi-lagi bukan karena pertolongan
dokter) membuat jantungnya mulai
berdetak. Boleh dikata baru tiga tahun terakhir
PT INKA keluar dari rumah sakit.
Jalannya memang sudah tidak
sempoyongan tapi belum bisa kalau
disuruh lari. Makannya memang
sudah tiga kali sehari namun otot- otonya belum terbentuk. Ia sudah
mulai bisa berolah raga, namun
belum cukup kuat untuk ikut lomba
maraton. Apalagi maraton industri
mobil yang begitu terjal jalannya
dan begitu jauh jaraknya. Manajemen PT INKA masih harus
berkonsentrasi di industri kereta api.
Di situlah core business-nya. Di
situlah maqom-nya. Dia harus fokus dengan sebenar-
benarnya fokus. Istilah saya dia
harus bertauhid. Inti tauhid adalah
meng-esa-kan. Dan inti meng-esa-
kan adalah fokus. Tidak boleh
gampang tergoda. Di dalam bisnis dan di dalam manajemen, godaan
itu luar biasa banyaknya. Sebanyak
godaan terhadap keimanan. Kalau
sebuah manajemen tidak fokus
maka dia bisa jatuh menjadi
musyrik. "Musyrik manajemen". PT INKA tidak boleh diganggu oleh
godaan-godaan sesaat. Dia masih di
tahap syari’at. Jangan dipaksa tiba-
tiba ma’rifat! Bisa gila. Tapi PT INKA akan tetap
memproduksi mobil. Syaratnya:
sepanjang ada pesanan. Itu pun
kalau jelas pembayarannya. Yang penting, PT INKA terbukti bisa
memproduksi mobil. Dia sudah
banyak latihan membuat mobil
ketika tidak ada pekerjaan membuat
kereta api dulu. Kini, PT INKA lagi
sibuk di core business-nya. Lagi banyak order membuat kereta api.
Juga lagi semangat
mengembangkannya. Walhasil PT INKA belum akan
menjadi industri mobil dalam
pengertian sampai mengurus sistem
distribusi, pemasaran dan lembaga
pembiayaannya. Ini pekerjaan yang
memerlukan investasi triliunan rupiah yang berhasil tidaknya tidak
hanya ditentukan oleh kemampuan
produksinya. PT INKA masih harus menanam
kepercayaan dengan cara mampu
menyelesaikan pembuatan 40
kereta api tepat waktu. Juga harus
menanam kepercayaan bahwa
kualitasnya tinggi. PT INKA juga sedang konsentrasi untuk membuat
puluhan lokomotif setelah dipercaya
oleh General Electric dari Amerika.
Untungnya mungkin tipis, tapi
reputasi yang didapat bisa
membawa keuntungan besar di belakang hari. Kepercayaan ini
harus dijaga. Apalagi perusahaan
sekelas GE yang mempercayainya. PT INKA yang kini sudah mulai laba
dan bisa menggaji karyawannya,
jangan digoda-goda dulu untuk
proyek-proyek yang bisa
menjerumuskannya kembali ke
jurang. Saya melihat PT INKA sudah menemukan jalan hidupnya. Juga
masa depannya. Di samping
dipercaya oleh GE Amerika, juga
sudah mulai mengerjakan pesanan
dari Singapura dan Malaysia. Memang PT KAI yang menjadi
konsumen terbesarnya kini masih
banyak mengimpor kereta bekas
dari Jepang, tapi itu hanya
sementara. Untuk memperbaiki
kinerja keuangan PT KAI sendiri. Dengan tarif kereta saat ini PT KAI
memang baru bisa membeli kereta
bekas yang amat murah. Tapi tiga-
empat tahun lagi sudah akan
berubah. Pembenahan di PT KAI
terus dilakukan oleh manajemennya. Hasilnya sudah
kelihatan nyata dua tahun terakhir
ini. Kalau keuangannya sudah lebih
baik, pasti PT KAI akan
meninggalkan era beli bekas. Di
saat itulah nanti PT INKA bisa panen raya. Apalagi kalau program
ekspornya terus berkembang. Memang masih banyak masalah di
antara keduanya. Tapi
memecahkannya tidak akan sesulit
merukunkan Israel dan Palestina.
Masalah PT INKA dan PT KAI bisa
diselesaikan di atas kereta api. Dalam perjalanan kereta api dari
Madiun ke Jombang, berbagai
masalah mendasar dibicarakan
bersama. “Rapat berjalan di atas rel”
itu menemukan kesepakatan-
kesepakatan yang memberi harapan. Ketegangan yang diselingi gelak
tawa membawa kesegaran suasana.
Salah pengertian di antara PT KAI
dan PT INKA bisa dihilangkan. Lalu
salaman. Sinergi bisa disepakati.
Salaman lagi. Direksi PT KAI dan Direksi PT INKA bersalaman berkali-
kali. Pertanda banyak kesepahaman
yang terjadi. Banyaknya penumpang yang dari
jauh melihat serangkaian salaman
itu mungkin ikut terheran-heran.
Saya sendiri bisa turun di stasiun
Jombang dengan perasaan lega.
Lalu bisa nyekar ke makam Gus Dur dengan hati yang lebih lapang. Kalau begitu, siapa yang akan
menggarap mobil nasional? Jangan khawatir. Saat ini sudah ada
putra bangsa, lulusan ITB tahun
1984, yang sedang secara serius
menyiapkannya. Mobil ciptaannya
sudah diuji keliling kampus
almamaternya. Ia memang pengusaha permesinan yang
handal. Sudah banyak melakukan
ekspor mesin. Ia putra Indonesia dari
suku Sunda yang sangat
nasionalistik. Dia seorang profesional
yang tangguh. Dia akan membangun pabrik yang serius
dengan production line yang serius
pula. Dia akan memenuhi segala
persyaratan sebuah industri mobil
yang sempurna. Tugas kita adalah membantunya.
Yakni membeli produknya atau
setidaknya mendoakannya. Tidak lama lagi. *Dahlan Iskan, Menteri Negara
BUMN © VIVAnews

Jumat, 13 Januari 2012

SUDAHKAH KAU CIUM ANAKMU???

Ciuman Ibu Bikin Bayi Lebih Sehat
Lho ANDA para ibu tentu kerap mencium si buah hati. Itulah salah
satu ekspresi kasih sayang bunda
terhadap anaknya. Tapi, tahukah
Anda bahwa ciuman si ibu begitu
sakti untuk membangun sistem
imun si buah hati? Itulah yang ditemukan sekelompok
peneliti yang dipimpin Dokter Tagg.
Saat ibu mencium anaknya, ia
mentransmisikan bakteri tertentu
yang lebih kuat melawan sejumlah
penyakit seperti pilek dan radang telinga. Begitu pula dengan pelukan
ibu yang membantu anaknya pulih
dari sakit. Keuntungan itu telah diberlakukan
di Rumah Sakit Bliss di Montreal,
Amerika Serikat. Peneliti melibatkan
61 bayi yang lahir prematur. Peneliti
mengukur denyut jantung, tingkat
oksigen dalam darah, dan mengamati ekspresi wajah bayi saat
pengambilan sampel darah. Hasil penelitian menunjukkan, bayi
dalam pelukan ibu ternyata lebih
cepat sembuh dari sakit. Mereka
merasa nyaman selama tiga menit
setelah penerapan prosedur.
Sementara bayi yang tak menjalani prosedur itu sakit lebih lama.
(geniusbeauty/***)

Kamis, 12 Januari 2012

Hujan Itu Rahmat

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Dr H SamsulMaarif MA
Saat ini, hampir seluruh wilayah di
Indonesia dilanda hujan. Bahkan,
sejumlah daerah sudah mengalami
banjir. Kejadian hujan dan banjir
oleh sebagian warga dianggap
sebagai musibah atau bencana bukan dianggap sebagai rahmat.
Anggapan seperti ini adalah
bentuk negative thinking dalam
menyikapi fenomena alam.
Padahal, sebagai umat yang
berpikir maju ke depan seharusnya hujan dan banjir disikapi dengan
positive thinking, sehingga semua
segera dapat diselesaikan dengan
baik dan berencana. Memang benar ada hujan dan
banjir yang merupakan suatu
bencana bagi penduduk tertentu
sebagaimana yang terjadi pada
masa Nabi Nuh AS (QS Hud [11]:
37, al-Qamar : 11-12), atau hujan batu pada masa Nabi Luth AS. Hal
ini berbeda jika banjir yang terjadi
seperti pada keluarga Saba' (Abd
Syams bin Yasyjab bin Ya'rab bin
Qahthan (QS Saba' [34]: 16)
dengan berbagai kriteria yang dinyatakan dalam Alquran. Apa pun bentuknya, hujan adalah
berkah yang diturunkan oleh Allah,
sebagaimana firman Allah pada
surah al-Anfal [8]: 11), al-Furqan
[25]: 48-49, dan lainnya. Hujan itu
menjadi berkah untuk membersihkan dari berbagai hal,
menumbuhkan tanah yang mati,
dan lain sebagainya. Jika kita
melihat struktur air, maka dapat
ditemukan dalam satu molekul air
terdiri atas satu atom oksigen yang besar (bermuatan positif) ditempeli
dua atom hidrogen yang kecil
(bermuatan negatif). Karenanya, bagian oksigen
molekul air tersebut masih dapat
menarik atom hidrogen dari
molekul air lainnya, termasuk zat-
zat kimia lain. Selain sebagai
pelarut yang baik, air juga termasuk makanan yang sangat
penting bagi manusia, setelah
oksigen dari udara untuk bernapas. Dalam salah satu hadisnya, Nabi
SAW menyatakan bahwa doa
ketika sedang hujan oleh Allah
dikabulkan. "Dua ketika (di mana
doa) tidak ditolak atau sedikit
sekali yang ditolak: (yaitu) berdoa ketika azan dan ketika
pertempuran sedang berkecamuk
(dan dalam satu riwayat
mengatakan) dan ketika
hujan." (HR Abu Daud). Sedangkan kejadian banjir karena
hujan tidak diperkenalkan dalam
Alquran. Sebab, Alquran
memperkenalkan hujan sudah
sesuai dengan ukuran yang sesuai
dengan kapasitas bumi. (QS al- Mu'minun [23] :18). Banjir
merupakan human and social
error, kesalahan manusia dan
kesalahan sosial, kesalahan
lingkungan sosial yang tidak akrab
dengan ekosistem dan bukan "God Error." Curah hujan tetaplah
sebagai rahmat Allah untuk alam
semesta. Hanya saja, penghuni
alam semesta ini (utamanya
manusia) menolaknya dengan
berbagai cara. Penyebab terjadinya banjir adalah
karena kesalahan manusia. Bagi
orang yang beriman, banjir tidak
semata-mata musibah, tapi
bagaimana ia menjadi rahmat.
Caranya adalah dengan berupaya melakukan antisipasi atau
mengatasi banjir tersebut. Dengan
banjir, banyak ahli bermunculan. Dengan banjir, tersedia beragam
lapangan pekerjaan. Bahkan, dari
banjir orang dapat beramal melalui
penghimpunan dana untuk
membantu korban banjir. Karena
itu, dengan adanya banjir, hendaknya kita senantiasa
mensyukuri nikmat Allah untuk
saling berbagi dengan sesama.
Kita harus banyak mengingat Allah
SWT yang Mahabijaksana atas
segala kuasa-Nya. Red: Heri Ruslan