Kamis, 26 Januari 2012

BERKOMUNIKASI DENGAN SI BUAH HATI YANG MULAI REMAJA

Anak Anda Beranjak Remaja? Ini
Cara Berkomunikasi yang Pas REPUBLIKA.CO.ID,
Punya anak yang
beranjak remaja
ternyata butuh strategi sendiri. Maklum, mereka
sedang dalam masa transisi
pencarian jati diri. Jika orang tua
terlalu keras, anak bisa-bisa
mencari oase di luar rumah.
Namun, bila terbilang longgar, dampaknya pun tidak lebih baik. Si
remaja ini amat mungkin juga
terjerumus dalam pergaulan
bebas. Bagaimana menghadapi ini?
Psikolog anak, Elly Risman Musa,
menyarankan, untuk gaul dengan
anak-anak remaja yang orang tua
butuhkan bukan hanya
pengetahuan tentang apa-apa yang sedang in pada kehidupan
anak remaja. Yang paling penting
adalah sikap kita sebagai orang
tua. Sebagai orang tua remaja,
kita harus mengontrol emosi dan
menempatkan diri sebagai sahabat untuk mereka. Dengan sikap menerima, remaja
merasa dipahami dan secara
otomatis mereka akan terbuka
pada orang tua. Hindari kata-kata
menduga terlalu jauh seperti
''Kamu pasti sudah menonton VCD porno. Teman-temanmu
kelihatannya anak-anak nakal!!'' ''Bangunlah kepercayaan remaja
pada orang tua sehingga mereka
aman dan nyaman berbicara pada
kita,'' ujar Elly. Sesungguhnya,
lanjutnya, mereka memiliki banyak
masalah dan membutuhkan teman bicara yang dapat menjadi
pendengar yang baik. Jika orang
tua menjadi teman curhat remaja
berarti Anda menjadi orang tua
yang gaul. Anak akan berbicara dengan
bahasa atau kata-kata yang biasa
mereka gunakan dengan teman.
Jika orang tua kurang paham,
orang tua dapat bertanya tentang
makna bahasa mereka. Secara langsung Anda mengetahui istilah-
istilah mereka. Makin banyak Anda kenal dan
sesekali menggunakan kata-kata
itu, anak makin merasa dekat
dengan orang tua. Selanjutnya kita
benar-benar menjadi sahabat
remaja.